Bos atau atasan adalah pimpinan Anda di kantor
sekaligus pemimpin tim kerja. Namun tidak selamanya si bos tahu segalanya dan
keputusan-keputusan yang ia ambil selalu benar. Ada kalanya, cara-cara atau
keputusan yang diambil si bos tidak cukup strategis, bahkan menurut Anda, jika
diteruskan, ini bisa mengakibatkan kegagalan pencapaian target.
Nah, bila Anda tahu keputusan bos salah, haruskah Anda
mengikutinya? Kalau benar-benar tidak sreg di hati, bolehkah Anda bicara? Tentu
saja boleh. Tapi, sebelum melakukannya, lihat dulu seberapa dekat dan baik
hubungan Anda dengannya. Perhatikan juga karakter bos dan situasi saat itu.
Jangan sampai si bos menganggap Anda sok tahu meski maksud Anda adalah ingin
memberitahukannya secara baik-baik.
Agar atasan mau mendengarkan, kuncinya adalah sikap
elegan sehingga Anda tidak terkesan mengguruinya.
Mau tahu cara elegan untuk
menegur atasan?
1. Bicara berdua
Minta waktu khusus dengan bos, untuk berbicara berdua saja. Mengumbar
kesalahannya di depan orang lain dalam rapat sama sekali tidak dianjurkan.
Jangan pernah membuat bos terlihat bodoh atau buruk di depan orang lain.
2. Berbekal fakta
Buat persiapan, tentukan hal-hal kunci atau paling penting yang menurut
Anda perlu didiskusikan. Kumpulkan berbagai fakta dan dokumen penting yang
mendukung. Persiapkan ide-ide atau alternatif solusi yang bisa memperbaiki
ide-ide bos. Dengan demikian, ketika dia "menantang" dengan ide-ide
lebih baik, Anda tidak gelagapan dan menunjukkan Anda hanya jago bicara belaka.
Selain itu, jika siap dengan ide, dia akan melihat Anda memiliki komitmen untuk
menolongnya dan bersikap profesional.
3. Fokus pada masalah
Untuk memulai pembicaraan, katakan bahwa Anda sudah memahami pendapat atau
arahannya, dengan menyebutkannya secara pasti apa saja poin yang pernah
disampaikannya. Jika dia mengiyakan, giliran Anda mengemukakan pendapat dengan
alasan untuk memperkuat target yang diharapkannya. Mungkin akan terjadi adu
argumen setelahnya. Karenanya, berusahalah tetap fokus pada masalah, fakta, dan
bersikap tenang.
4. Tetap menghargai
Jaga emosi dan tetap tunjukkan sikap menghargai. Jangan pernah menggunakan
kata-kata pedas, kritik yang menjatuhkan, bahkan lelucon sebagai sindiran.
Bagaimana pun ia adalah atasan Anda. Berpikirlah bahwa setiap orang bisa saja
keliru, termasuk seorang bos yang sangat brilian sekalipun.
Cobalah berempati. Suatu ketika, Anda akan menjadi bos
juga. Bisa sudah tiba saatnya, tentu Anda juga ingin dihargai karyawan, apa pun
kondisinya, bukan?
5.Jangan memaksakan diri
Tak usah berharap semua ide Anda diterima. Bahkan mungkin akhirnya Anda
yang harus menerima dan menjalankan ide atasan. Selama ide bos tidak
membahayakan jiwa, tidak menurunkan martabat serta integritas, atau tidak
bertentangan dengan keyakinan prinsip Anda, sebaiknya ikuti saja.
Lakukan dengan kesungguhan dan berusahalah menemukan
pemahaman di beberapa hal yang tidak Anda mengerti. Lalu bekerjalah
sebaik-baiknya, dan tetap berpikir positif terhadap bos.
Jangan lupa, secara berkelanjutan, berikan laporan
setiap perkembangan yang Anda lakukan.
Sumber: Kompas.com
No comments:
Post a Comment