Tuesday, September 16, 2014

Cara Bijak Menegur Bos




Bos atau atasan adalah pimpinan Anda di kantor sekaligus pemimpin tim kerja. Namun tidak selamanya si bos tahu segalanya dan keputusan-keputusan yang ia ambil selalu benar. Ada kalanya, cara-cara atau keputusan yang diambil si bos tidak cukup strategis, bahkan menurut Anda, jika diteruskan, ini bisa mengakibatkan kegagalan pencapaian target.


Nah, bila Anda tahu keputusan bos salah, haruskah Anda mengikutinya? Kalau benar-benar tidak sreg di hati, bolehkah Anda bicara? Tentu saja boleh. Tapi, sebelum melakukannya, lihat dulu seberapa dekat dan baik hubungan Anda dengannya. Perhatikan juga karakter bos dan situasi saat itu. Jangan sampai si bos menganggap Anda sok tahu meski maksud Anda adalah ingin memberitahukannya secara baik-baik.

Agar atasan mau mendengarkan, kuncinya adalah sikap elegan sehingga Anda tidak terkesan mengguruinya. 


Mau tahu cara elegan untuk menegur atasan?


1. Bicara berdua

Minta waktu khusus dengan bos, untuk berbicara berdua saja. Mengumbar kesalahannya di depan orang lain dalam rapat sama sekali tidak dianjurkan. Jangan pernah membuat bos terlihat bodoh atau buruk di depan orang lain.


2. Berbekal fakta

Buat persiapan, tentukan hal-hal kunci atau paling penting yang menurut Anda perlu didiskusikan. Kumpulkan berbagai fakta dan dokumen penting yang mendukung. Persiapkan ide-ide atau alternatif solusi yang bisa memperbaiki ide-ide bos. Dengan demikian, ketika dia "menantang" dengan ide-ide lebih baik, Anda tidak gelagapan dan menunjukkan Anda hanya jago bicara belaka. Selain itu, jika siap dengan ide, dia akan melihat Anda memiliki komitmen untuk menolongnya dan bersikap profesional.


3. Fokus pada masalah

Untuk memulai pembicaraan, katakan bahwa Anda sudah memahami pendapat atau arahannya, dengan menyebutkannya secara pasti apa saja poin yang pernah disampaikannya. Jika dia mengiyakan, giliran Anda mengemukakan pendapat dengan alasan untuk memperkuat target yang diharapkannya. Mungkin akan terjadi adu argumen setelahnya. Karenanya, berusahalah tetap fokus pada masalah, fakta, dan bersikap tenang.


4. Tetap menghargai

Jaga emosi dan tetap tunjukkan sikap menghargai. Jangan pernah menggunakan kata-kata pedas, kritik yang menjatuhkan, bahkan lelucon sebagai sindiran. Bagaimana pun ia adalah atasan Anda. Berpikirlah bahwa setiap orang bisa saja keliru, termasuk seorang bos yang sangat brilian sekalipun.

Cobalah berempati. Suatu ketika, Anda akan menjadi bos juga. Bisa sudah tiba saatnya, tentu Anda juga ingin dihargai karyawan, apa pun kondisinya, bukan?


5.Jangan memaksakan diri

Tak usah berharap semua ide Anda diterima. Bahkan mungkin akhirnya Anda yang harus menerima dan menjalankan ide atasan. Selama ide bos tidak membahayakan jiwa, tidak menurunkan martabat serta integritas, atau tidak bertentangan dengan keyakinan prinsip Anda, sebaiknya ikuti saja.


Lakukan dengan kesungguhan dan berusahalah menemukan pemahaman di beberapa hal yang tidak Anda mengerti. Lalu bekerjalah sebaik-baiknya, dan tetap berpikir positif terhadap bos.


Jangan lupa, secara berkelanjutan, berikan laporan setiap perkembangan yang Anda lakukan. 

Sumber: Kompas.com

No comments: