“Empat kali tujuh adalah
dua puluh tujuh" : Kata pria pertama
"Empat kali tujuh
adalah dua puluh delapan" : Kata pria kedua
Kedua orang itupun
berterngkar sampai menjadi jengkel lalu berkelahi, dan dibawa menemui hakim
setempat yang memerintahkan agar orang yang kedua dipenjara.
Orang itu berteriak
memprotes. “Kamu sangat bodoh” , kata hakim dengan tenangnya,
“sampai mau bertengkar dengan seorang yang dengan tololnya mengatakan bahwa
empat kali tujuh adalah dua puluh tujuh. Bukankah kamu yang seharusnya
dihukum?”
Orang itu pada akhirnya
mengangguk setuju dan mengakui bahwa hakim benar.
Moral Cerita:
Diam adalah emas, ketika
tidak ada gunanya berargumentasi. Jika orang kedua itu rational, dia
mungkin tidak jatuh kedalam kesulitan karena menanggapi orang bodoh yang
serius. Tetapi dalam hal ini, hukuman orang yang pertama akan lebih
buruk dibandingkan yang kedua karena dia tidak pernah mengetahui bahwa dia
salah.
No comments:
Post a Comment