“ Ada tangan tak terlihat yang
senantiasa bekerja untuk kita, tanpa
kita sadari, dan kekuatannya melebihi apapun jua….”
Kisah ini bermula
dari kejadian tujuh tahun silam. Saat itu aku baru saja lulus SMP. Aku berkeinginan
melanjutkan ke jenjang berikutnya, yaitu SMA. Harapan itu ternyata harus pupus
di tengah jalan karena kondisi ekonomi dan orang tua yang tidak mendukung
keputusanku. Tak sedikit guru yang menyayangkan keadaan ini, karena dari sisi
akademik kemampuanku bisa di bilang cukup lumayan. Nilai ujian nasionalku
rata-rata 9,3. Tentunya dengan rata-rata nilai tersebut sangat mudah bagiku
untuk masuk SMA favorit. Namun, kenyataan manis itu hanya akan tinggal menjadi
impian sesaat.
Di tengah
keputusasaanku, ada satu guru yang menasihatiku, “Tahun depan harus sekolah
lagi ya meski bagaimanapun caranya, sambil bekerja atau apapun itu.” Kata-kata
itu begitu melekat dalam sanubariku hingga tiap waktu kupanjatkan harapku pada
Sang Pemilik Jagad ini. Tentunya dengan azam yang kuat “tahun depan aku harus
sekolah”.
Sampai pada suatu
saat, Allah tunjukkan kuasa-Nya yang begitu indah. Ketika aku menjadi panitia
kajian muslimah satu kecamatan, aku diberi tugas untuk mencari pengisi acara
tersebut. Tanpa pikir panjang, aku langsung teringat sosok umahat yang begitu berkharisma di mataku. Awal perjumpaanku dengan
beliau adalah ketika menghadiri kajian yang diisi oleh beliau. Aku berusaha
mencari nomor telepon dan alamat beliau.
Akhirnya, aku
mendatangi rumah beliau dan mengutarakan maksudku. Karena terlalu sibuk, beliau
tidak bisa mengisi acara yg kami adakan. Ketika itu, tiba-tiba pertanyaan yg
tidak aku bayangkan terucap dari bibir indah beliau, “Adik namanya siapa?”. Aku
menjawab singkat dengan menyebut namaku. Kemudian beliau berkata, “Adik mau
sekolah?”
Aku langsung
tersentak mendengar kata-kata itu dan hanya terdiam. Aku hanya berpikir dalam
hati, “ Ya Allah Kuasa-Mu begitu tiada terkira, kau kabulkan hajat hamba-Mu
dengan cara yg tidak pernah bisa kami bayangkan.”
Betapa tidak,
orang yang belum pernah aku kenal, yang baru aku lihat hari ini menawari aku
untuk sekolah lagi? Harapan besar yg selama ini aku simpan. Aku pun menerima
tawaran tersebutl.
Kini impianku
akan terwujud dengan cara-Nya. Lewat tangan-Nya yang tidak terlihat, ia juga
mengijinkan aku kuliah melalui program beasiswa. Alhamdulillah, sampai hari ini aku bisa mengamalkan ilmuku
sekaligus mencari ma’isyah di salah
satu sekolah di Surakarta.
Betapa tangan tak
terlihat itu selalu ada untuk kita, hamba-hamba-Nya yang mau berusaha dan
bersungguh-sungguh. Dari dulu, sekarang, nanti bahkan sampai kapanpun “the invisible hand” akan tetap selalu bekerja untuk kita, ialah
Allah Azza wa jalla, Subhanallah.
(Hadila;
Labila, Solo)
No comments:
Post a Comment